Buruh Pabrik
Kami bukanlah mereka
Yang berteriak tentang nasib
Kamilah pemilik tulang punggung
Yang tak pernah menghitung -hitung
Puluhan menit menjadi gratisan
Saat para atasan gila jabatan
Target menjadi alasan untuk menyalahkan
Kamilah....buruh pabrik
Kami bukanlah mereka yang menyalahkan
Kamilah pemilik tulang punggung....
Dengan sedikit mimpi
Membelikan susu anak kami
Memberi saku anak kami
Tidak ada lagi yang bisa kami beri
Karna jam kerja yang tinggi
Adakah yang mengerti jeritan hati ini

Kami bukanlah mereka yang suka menuntut
Kamilah pemilik tulang punggung
Yang menganggap itu semua sia-sia
Hidup kami lebih berharga
Karna kami tak minta dikasihani
Namun..,Wahai para petinggi
Jangan jadikan itu untuk tak perduli
Terhadap kami....Buruh pabrik