Kaum Urban
Alarm pagi berteriak kencang bangunkan manusia urban.
Muka kusut sisa kantuk semalam dipadamkan air kala mandi ala urban.
Mulut didatangi sesendok dua sendok sarapan pagi dengan menu makanan urban.
Telanjang kulit pembungkus tulang diselimuti oleh pakaian gaya urban.
Pagi ini telah siap untuk berkutat melawan pekerjaan urban.
Seharian peras keringat banting tulang diluar rumah urban.
Tiada bosan tiap melangkah senantiasa bersua rakyat urban.
Pasang posisi mematung diri sampai tiba kendaraan urban.
 |
Puisi Kehidupan Kaum Urban Karya Yoga D Anggara Majalengka |
Tonjolkan jiwa individualisme ditengah kerumunan sesama urban.
Seribu jurus diam menuntun langkah malas menuju tempat urban.
Bagai robot kerja pagi hingga malam bersama kawan-kawan urban.
Demi menggenggam banyak Rupiah untuk penuhi kebutuhan hidup urban.
Kembali pulang dan lalui lagi mencekamnya suasana lembah urban.
Lepaskan belenggu penat dengan alunan musik urban.
Pejamkan mata menunggu lanjutan episode kehidupan urban.
Sampai ajal akan menjemput itulah alur kehidupan kaum urban.
Karya : Yoga D Anggara, Majalengka Jawa Barat