Rindu
Lelah dalam penantian panjang
Dan berbaur dengan sepi.
Sore itu senyuman terakhir yang terlihat dari sebalik wajah indah dirinya
sebab tak lagi bisa untuk saling memandang.
Nestapa telah bersemayam dalam insan
yang tak lagi dapat mengepakkan sayap sayap patahnya
Rasanya, inginkan pergi dan mengubur luka ini namun rasa sakit tentunya akan tetap memberkas.
Dalam mimpi,ku bertemu dengan bidadari kecil itu
Bercerita layaknya setangkai bunga yang merindukan hangat mentari pagi
Bila itu kan menjadikan nyata takkan pernah kerinduan akan tercipta
Rasa telah terpikat pada lembayung senja, kegelapan menenggelamkan sluruh harapan ia pergi bersama mimpi-mimp itu.
Tanpa ada bayang yang tersisa...
Disela sela keheningan nyanyian rindu terdengar memanggil
Malam masih menyimpan luka menerbangkan seluruh angan dan khayalan menujunya,mendekatinya,memeluknya alangkah disayangkan waktu telah membatasnya.
 |
Puisi Rindu Tentang Rindu Karya Mulya Pekanbaru |
Hanya dapat bertemu di sebalik mimpi yang singkat
Kefanaan takkan pernah luput dalam kehidupan dan cinta mengagungkan kekekalan
Andai ku dapat memelukmu walau sekejap izinkan lah q tertidur dalam pelukanmu dan biarkan airmata kan menenggelamkan suasana hati ini .
Agar engkau tau aku sangat merindukanmu di sini
Dan bila nanti ku kan pergi yakinlah bahwa aku kan tetap selalu setia bersamamu walau hadir ku tak lagi ada di sini.
Disaat itu engkau akan mengerti bahwa cinta takkan pernah hilang
Ia kan tetap menemanimu,bersamamu,melewati hari yang engkau lalui...
Jangan biarkan kertas itu kosong, isilah dengan tinta kebahagian dan tuliskan dengan kata kata terindah .
Senyumanku,ada di sebalik senyuman kecilmu
Walau sayap-sayapku telah patah biarlah luka ini sembuh dengan sendirinya engkau akan tetap menjadi bidadari kecilku yang akan selalu menemani di dalam setiap mimpi malam
Engkau akan tetap menjadi yang terindah buatku hari ini dan untuk selamanya.
Karya : Mulya, Pekanbaru.