Sajak Gunung Kendeng
Oleh : Muhammad Lutfi
Dari pohon jati yang mekar,
Di antara ubi dan semak yang rimbun,
Ada satwa yang hampir menjadi patung,
Bergerak kaku, membisu tanpa kata.
Tanduk di antara dahinya terkoyak sudah,
Habis termakan waktu.
Ada elang yang bebas,
Mengangkasa di sekitar cakrawala,
Dan sudut-sudut batuan yang terkikis,
Bagai fatamorgana di layar Gunung Kendeng.
Mengungkap tabir segala kecantikan wajahmu.
Dari batuan kapur yang selalu mendengar bising tetangga,
Sungai-sungai yang menjadi nadi setiap anak-anak desa,
Dan goa yang terbahak, menganga di dalam bongkahan kesendiriannya,
 |
Puisi Harapan Sajak Gunung Kendeng Karya Muhammad Lutfi Pati |
Disini, anak-anak menjala jambu dan mangga,
Dan saling melempar senjata dari tanah liat,
Disini juga, kami semua, orang Pati, Warga dan Masyarakat Kota Pati menghimpun kekuatan
Sebagai benteng dari banjir yang menghantam, Dari angin yang liar,
Berkeliaran tanpa aturan.
Tumbuhlah jagung-jagung gemuk,
Tanpa sayatan dari belalang dan hama,
Serta suasana kangen,
Di antara atmosfer yang basah dan belum usai dari kering.
Jangan jadikan sumur kami tercerai oleh limbah,
Jangan jadikan awan kami berserakan tanpa warna,
Menjadi abu gelap, hitam dan gosong di dinding-dinding jalanan dan tumbuhan,
Rumput kami jadi gundul,
Terpangkas hijau rumput kami tanpa setetespun dapat dikunyah oleh hewan ternak kami,
Kami membela diri kami,
Sebuah KEMERDEKAAN!
Pati, 18 Januari 2017