Daun Terakhir
Oleh : M Chairul Umam, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Daun terakhir telah jatuh
Ditiup sombongnya angin malam
Yang dengan congkaknya meniup dan memisahkannya dari sang pohon
Kemudian daun tersebut jatuh
Dan menjadi sia sia.
 |
Puisi Alam Daun Terakhir Karya M Chairul Umam |
Rembulan menatapnya sedih
Ingin ia memeluknya
Membelai dan menghangatkannya dari angin jahat
Namun apa daya
Bahkan kupu kupu pun hanya diam termangu
Semakin lama daun semakin lemah
Bulan berikutnya
Ia telah menjadi bagian dari tanah.
Kamu juga bisa mengirimkan
puisi alam karyamu kepada kami seperti sobat kita di atas dengan puisi yang sederhana namun hakikatnya penuh makna dan penghayatannya pun memiliki beberapa makna, terima kasih bagi sahabat satubahasa yang setia dalam berkarya dan bagi yang sudah mengirimkan puisinya namun belum kami posting harap bersabar dan bagi yang mengirimkan karya yang sudah ada di blog atau web lain kami mohon maaf tidak dapat mempostingkan kembali karya anda.