Pilu
Oleh : Agnes Rensi. B, Lumajang.
Saat ku merenung,terbayang sakit tak tertahan..
Bagai luka permanent yang tak kunjung hilang dari kalbuku..
Air mata berkali-kali jatuh membasahi pelupuk mata..
Batin ini tersiksa oleh luka-luka yang mereka berikan..
Aku tak mengerti apa salahku terhadap mereka..
Apa mereka percaya akan ucapan pendusta..
Aku begitu tersiksa sendiri disini tiada yang menemaniku..
Hanya diriku sendiri yang merasakan kepiluan ini..
 |
Puisi Nelangsa Pilu Karya Agnes Rensi B |
Hanya kasih yang sekaligus menjadi sahabat ku,yang selalu menemani..
Memberiku beribu-ribu kekuatan dan ketabahan..
Mengapa ini terjadi padaku?..
Mengapa aku harus menahan beribu derita dan pilu yang mendalam..
Hanya tuhan yang tau,kapan kepiluan ini kan berakhir..
Hanya takdir yang mampu menjawab semua..
Kebahagiaan pasti kan datang menjemputku..