SISAH RINDU
Lembut sang bayu menerpa di pipiku
Mengingatkan aku
pada si putri bungsu
Meski cintaku telah di khianati
Akan tetapi, namanya masih tersimpul di hati
Di dalam sujudku
Aku merendah kasih
Menyerahkan semua kisah
yang telah kau hijati
Walau terkadang hati terluka
Namun rasa itu masih tetap ada
MERAYUMU
Untuk sekian kalinya
Aku merayumu
Di tengah heningnya malam
Di antara tangis dan tawa
Ku selalu panjatkan doa
Di gelap hatiku yang sunyi
Di antara rintihan hujan
Aku bertahan
Sebab aku masih seperti dulu
setia menanti,
Dan tetap mencintaimu
Hingga di ujung usiaku.
 |
Puisi Rindu Tentang Sisa Rindu Karya Hery Paju Kupang |
PUTARAN WAKTU
Putaran waktu tiada henti
Lembut sang bayu
Masih membelaiku
Sebagai bukti kasih cinta yang sejati
Walau harga diri usah tergadai
Hingga telinga tuli mata buta
Panas asmara kecapi bahagia
Rakus jiwa di cumbui cinta
Hingga tak sadar kesal menjerat hingga di ujung senja
Ketiga
puisi rindu di atas adalah karya sahabat setia satubahasa asal Kupang, Terima Kasih pada Hery Paju yang sudah turut berkarya dan membagikan inspirasinya kepada kita semua lewat kumpulan puisi-puisinya. Dan untuk sahabat lainnya juga sangat kami tunggu karya-karya nya kepada kami dan kami beritahukan kembali bagi sobat yang merasa sudah mengirimkan puisi dan merasa puisinya layak untuk kami postingkan mohon bersabar ya karena akan kami postingkan pada update an puisi terbaru kami selanjutnya.