Termenung Di Keabadian
Oleh : Fujia Mesarina Sasmita, Bantarkalong, Tasikmalaya.
Saat alur puisi bersanjung jiwa
Gemerlap bumi di inti dunia
Temanggung carik secarik do'a
Gelimbang harta seharta cinta
Ku termenung di keabadian..
Namun bangkit,
saat diriku haruslah sakit,
menghadap cinta begitu pahit,
sepahit senja dikegelapan..
 |
Puisi Cinta Karya Fujia Mesarina Sasmita |
Cinta?
Apa bumi masih setia?
Apa dia di dalam jiwa?
Ataukah memang sudahlah buta?
Ketika cinta mulai terpana,
dan ku merana diperantaian
Entah,
aku bingung akan hal itu..
Saat kita terpana oleh cinta memang kita tidak tahu harus berbuat apa, merasakannya saja sudah cukup bahagia tapi terkadang kita takut untuk memasuki ceritanya. Apapun itu terkadang
puisi cinta lah salah satu cara terbaik untuk menggambarkan perasaan kita saat itu seperti puisi di atas.