Denting Piano
Oleh : Wahyu Indah Wijiasih, Kebumen.
Denting piano melantun dengan indah
Nada demi nada tercipta dengan pesona
Jemari itu, jemari yang sudah berbeda
Cekatan, tanggap, dan halus
Kini mulai lamban dan keriput
Aku tidak tahu, sungguh tidak tahu
Waktu telah membunuh segalanya
Menikam setiap peristiwa
Alunan lagu yang sama di ruang yang berbeda
Aku bahkan tidak dapat percaya
Di mana, kapan.. Aku sungguh lupa
Memperhatikanmu inchi demi inchi.
 |
Puisi Ayah Tentang Denting Piano Karya Wahyu Indah Wijiasih |
Ayah, maafkan aku
Aku yang kau sebut putri
Aku yang selalu kau timang dan kau lindungi
Dan aku yang tak pernah kau marahi
Tapi apa?
Aku lupa, aku sungguh lupa
Kau kini berbeda
Rambutmu menjadi putih
Entah karena apa
Bahkan tubuhmu menjadi ringkih
Aku tidak tahu dan sungguh tidak tahu
Waktu membuatku lupa
Kini aku baru terbangun
Dari pembaringan yang cukup lama
Tersadar bahwa denting itu
Piano itu, melantunkan lagu yang sama dengan tempo berbeda
Lagu AYAH..