Kultum Tentang I’tikaf – Menjelang berakhirnya bulan ramadhan tentu kita semua harus giat giat dalam menjalankan segala amalan yang dianjurkan pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, salah satunya adalah I’tikaf. Nah berbicara I’tikaf kali ini satubahasa akan memberikan kuliah singkat tentang I’tikaf yang semoga saja dapat membantu anda yang sedang mencari materi kultum, langsung saja selengkapnya dapat anda baca di bawah ini.
Kultum Tentang Mengisi 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan dengan Ber-I’tikaf
>>>>>>>>> Muqaddimah <<<<<<<<<<<
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Amalan yang senantiasa dilakukan Rasulullah SAW. dan para sahabat di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan salah satunya adalah ber-i’tikaf. Dari Aisyah RA: “Rasulullah, ketika mulai memasuki malam-malam terakhir di bulan Ramadan beliau memperketat sarungnya, dan menghidupkan waktu malamnya serta membangunkan keluarganya”. Memperketat sarung adalah kiasan yang berarti menahan untuk tidak berhubungan dengan istrinya dan bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
I’tikaf adalah diam beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu bentuk beribadah kepada Allah SWT. yang dilakukan dengan syarat-syarat tertentu. Beribadah kepada Allah tersebut dapat berupa zikir, salat, membaca al-Quran, do,a, istighfar, taubat dan berbagai bentuk ibadah lainnya. I’tikaf ini dilakukan di dalam masjid sebgaimana firman Allah SWT.:
... وَأَنْتُمْ عَاكِفُوْنَ فِى الْمَسَاجِدِ
“... dan kalian beri’tikaf di dalam masjid”. (QS. al-Baqarah/2: 187)
Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad mensyaratkan bahwa masjid untuk i’tikaf adalah masjid yang biasa dipakai untuk salat berjamaah. Ibnu Mas’ud berkata: “Tidak dilaksanakan i’tikaf kecuali di masjid yang dipakai untuk salat berjamaah”. (HR. Thabrani)
Maksudnya, jika i’tikaf tidak dilaksanakan di dalam masjid yang tidak biasa digunakan untuk berjamaah, maka ada dua kemungkinan. Pertama, orang yang beri’tikaf akan meninggalkan salat berjamaah. Kedua, Jika dia ingin salat berjamaah pun, maka itu berarti ia harus meninggalkan masjid (yang tidak dipakai untuk berjamaah) di mana ia beri’tikaf. Dan meninggalkan masjid tanpa uzur pada saat i’tikaf tidak diperbolehkan.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Hukum i’tikaf menurut pendapat para ulama dibagi menjadi tiga, yakni:
1. Wajib
Yaitu bila sebelumnya ia benazar (berjanji) untuk melakukan i’tikaf. Hal ini didasarkan atas sabda Nabi SAW. yang artinya: “Barangsiapa yang berjanji untuk mentaati Allah, maka hendaklah ia mentaatinya”. (HR. Bukhari)
Ummar bin al-Khatthab RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. “Ya Rasulullah, saya telah bernazar untuk beri’tikaf selama semalam di Masjid al-Haram” Rasulullah SAW. menjawab: “Laksanakanlah nazar (janji)mu” (HR. Bukhari dan Muslim).
 |
Kultum Tentang Mengisi 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan dengan I’tikaf |
2. Sunnah Muakkadah
Yaitu i’tikaf yang dilaksanakan pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Diriwayatkan dari Ibnu Ummar, Anas serta Aisyah RA. Bahwa Rasulullah SAW. beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan semenjak beliau datang di Madinah hingga beliau diwafatkan oleh Allah SWT.
3. Mustahab
Artinya disunnahkan setiap saat. Kapanpun tanpa ada batasan waktu.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Adapun syarat-syarat i’tikaf menurut para ulama yaitu:
a. Islam;
b. Berakal;
c. Berada di masjid;
d. Berniat untuk beri’tikaf;
e. Suci dari hadas besar, seperti janabat, haid, nifas dan lain sebagainya, serta
f. Dalam keadaan puasa.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Adapun adab-adab dalam beri’tikaf yakni:
a. Menyibukkan diri pada malam-malamnya untuk salat, zikir, membaca al-Quran, do,a, istighfar, taubat dan berbagai bentuk ibadah lainnya.
b. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, baik perkataan maupun perbuatan.
c. Dalam keadaan berpuasa.
d. Dianjurkan untuk tetap di masjid pada malam hari raya
e. Dianjurkan untuk beri’tikaf pada bulan Ramadan.
Adapun hal-hal yang bisa membatalkan i’tikaf secara garis besar yakni:
a. Keluar masjid dengan sengaja tanpa adanya uzur syar’i
b. Berhubungan suami istri
c. Murtad
d. Gila
e. Mabuk
f. Haid atau nifas (bagi perempuan)
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Alangkah indah dan bahagianya jika kita, keluarga kita dan masyarakat pada saat akhir bulan Ramadan berbondong-bondong menghidupkan malamnya untuk semata-mata meraih ampunan Allah SWT. semoga kita termasuk orang-orang yang diringankan oleh Allah SWT. untuk menghidupkan malam-malam terakhir di bulan Ramadan ini dengan i’tikaf.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.
Itulah contoh kultum tentang i’tikaf pada 10 malam terakhir di bulan ramadhan, semoga dengan adanya kultum di atas anda terbantu dalam mencari
materi kultum yang singkat. Kurang lebihnya kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam kata-kata.