Puisi Pendidikan – Pendidikan merupakan suatu prioritas utama bagi sebuah bangsa dan negara maka sudah sepatutnya setiap warga negara yang bermukim di sebuah negara harus mendapat pendidikan. Tapi sayangnya di negara kita ini masih banyak kita temukan anak-anak yang tidak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikannya karena faktor keluarga dan lain sebagainya.
Berbicara tentang pendidikan kali ini satubahasa akan menghadirkan kumpulan puisi yang tentunya berkaitan dengan dunia pendidikan, dimana puisi pendidikan ini merupakan ungkapan atau gambaran tentang pendidikan yang selama ini kita lihat di Indonesia. Puisi-puisi yang akan kami sajikan juga memiliki daya tarik tersendiri dikarenakan ditulis oleh nama-nama penyair terkenal di Indonesia. Untuk lebih singkatnya langsung saja kita baca puisi nya di bawah ini.
Puisi Tentang Pendidikan
Sajak Sebatang Lisong
Karya : W.S Rendra.
Menghisap sebatang lisong,
Melihat Indonesia Raya,
Mendengar 130 juta rakyat.
Dan di langit
Dua tiga cukong mengangkang.
Berak di atas kepala mereka.
Matahari terbit.
Fajar tiba.
Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak
Tanpa pendidikan.
Aku bertanya.
Tetapi pertanyaan-pertanyaanku
Membentur meja kekuasaan yang macet,
Dan papantulis-papantulis para pendidik
Yang terlepas dari persoalan kehidupan.
Delapan juta kanak-kanak
Menghadapi satu jalan panjang,
Tanpa pilihan,
Tanpa pepohonan,
Tanpa dangau persinggahan,
Tanpa ada bayangan ujungnya.
Menghisap udara
Yang disemprot deodorant,
Aku melihat sarjana-sarjana menganggur
Berpeluh di jalan raya;
Aku melihat wanita bunting
Antri uang pensiunan.
Dan di langit;
Para teknokrat berkata:
Bahwa bangsa kita adalah malas
Bahwa bangsa mesti dibangun
Mesti di-up-grade
Disesuaikan dengan teknologi yang diimpor.
Gunung-gunung menjulang.
Langit pesta warna di dalam senjakala.
Dan aku melihat
Protes-protes yang terpendam,
Terhimpit di bawah tilam.
Aku bertanya,
Tetapi pertanyaanku
Membentur jidat penyair-penyair salon,
Yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
Sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya,
Dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
Termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
Bunga-bunga bangsa tahun depan
Berkunang-kunang pandang matanya,
Di bawah iklan berlampu neon.
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
Menjadi gemalau suara yang kacau
Menjadi karang di bawah muka samodra.
Kita mesti berhenti membeli rumus-rumus asing
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode
Tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya
Keluar ke desa-desa
Mencatat sendiri semua gejala
Dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku!
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian,
Bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berfikir,
Bila terpisah dari masalah kehidupan.
19 Agustus 1977
ITB Bandung
(Sajak ini dipersembahkan kepada para mahasiswa ITB dan dibacakan di dalam salah satu adegan film “Yang Muda Yang Bercinta” karya Sumandjaya.
 |
Kumpulan Puisi Tentang Pendidikan Terbaru |
Penaku
Karya : Lia Nur Aini, Gunungkidul.
Penaku...
Setiap hari ku gunakan dirimu
Ku goreskan tintamu
Ku pinjamkan dirimu
Kadang ku habiskan dirimu
Penaku...
Kau ku gunakan untuk mencurahkan isi hatiku
Kau ku gunakan untuk mencurahkan ilmuku
Dan ku gunakan dirimu untuk menceritakan kisahku
Penaku...
Kau selalu kubawa
Kau selalu menemaniku
Tetapi...
Aku tak pernah berterimakasih padamu
Aku tak pernah memperhatikanmu
Maafkan aku penaku...
Tanpamu aku tak dapat mengisi hidupku.
Pemuda Pemudi Negeriku
Karya : Yeni Herlinda, Sumatera Selatan.
Pemuda Pemudi Negeriku...
Teruslah belajar untuk kemajuan bangsamu
Gapailah cita-cita nan tinggi itu
Menjulang sampai ke langit ke-7
Pemuda Pemudi Negeriku...
Tuntutlah cakrawala ilmu sampai ke ujung dunia
Karena engkau tidak akan pernah tahu
Perang pemikiran yang akan terus melanda sewaktu-waktu
Pemuda Pemudi Negeriku...
Jangan menyerah dan putus asa dalam mewujudkan impianmu
Teruslah berusaha dan dongkrak semangatmu
Pemuda Pemudi Negeriku...
Jangan berharap dengan yang lain
Karena yang rela berkorban itu hanya dapat dihitung dengan bilangan
Pemuda Pemudi Negeriku...
Inilah saatnya... Bangkit dan berbuatlah
Jangan engkau terlena ataupun lengah
Pemuda Pemudi Negeriku...
Lakukanlah apa yang engkau mampu
Karena hari ini belum tentu sama dengan hari esok
Maka, jangan izinkan penyeselan datang memberontak
Hingga membuat Negerimu semakin terpuruk
Pemuda Pemudi Negeriku...
Nasib bangsa ini sekarang ada pada genggaman kalian
Ya kalian... Karena kalian adalah cahaya bangsa
Oleh sebabnya sinar kalian selalu dinanti
Untuk terus dapat menerangi negeri Indonesia ini...
itulah contoh puisi pendidikan yang dapat kami berikan kepada anda, semoga dengan adanya puisi pendidikan ini kita jadi lebih semangat dalam kegiatan belajar maupun mengajar, dan bagi kamu yang mempunyai karya puisi pendidikan dan ingin mengirimkan kepada kami, silahkan saja kirimkan karya puisimu kepada kami karena kami pun menerima kiriman puisi dari pembaca semua.